Service Center

+62 851-6778-6778

Email

info@umad.ac.id

Search

Pada zaman Bani Israil dahulu, hidup dua orang laki-laki yang berbeda karakternya. Yang satu suka berbuat dosa dan yang lainnya rajin beribadah. Setiap kali orang yang jahil ibadah ini melihat temannya berbuat dosa, ia menyarankan untuk berhenti dari perbuatan dosanya.

Suatu kali orang yang ahli ibadah berkata,

“Berhentilah dari berbuat dosa.”

“Jangan pedulikan aku, terserah Allah akan memperlakukan aku bagaimana. Memangnya engkau diutus Allah untuk mengawasi apa yang aku lakukan.”

“Demi Allah, dosamu tidak akan diampuni oleh-Nya atau kamu tidak mungkin dimasukkan ke dalam surga Allah.”

Kemudian Allah mencabut nyawa kedua orang itu dan mengumpulkan keduanya di hadapan Allah Rabbul ‘Alamin.

Allah Subhanu wa Ta’ala berfirman kepada lelaki ahli ibadah,

“Apakah kamu lebih mengetahui dari Aku? Ataukah kamu dapat mengubah apa yang telah berada dalam kekuasaan tangan-Ku.”

Kemudian kepada ahli maksiat Allah berfirman, “Masuklah kamu ke dalam surga berkat rahmat-Ku.”

Sementara kepada ahli ibadah dikatakan, “Masukkan orang ini ke neraka”.

Kisah di atas menunjukkan kepada kita betapa beratnya sangsi kepada seseorang yang mengucapkan sesuatu atas nama Allah tanpa didasari ilmu.

قُلْ إِنَّمَا حَرَّمَ رَبِّيَ الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ وَاْلإِثْمَ وَالْبَغْىَ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَأَن تُشْرِكُوا بِاللهِ مَا لَمْ يُنَزِّلْ بِهِ سُلْطَانًا وَأَنْ تَقُولُوا عَلَى اللهِ مَا لاَ تَعْلَمُونَ

“…dan (mengharamkan) mengada-adakan terhadap Allah apa saja yang tidak kamu ketahui (berbicara tentang Allah tanpa ilmu).” (QS. Al-A’raf: 33)

Bahayanya lagi, ketika seseorang yang memastikan orang lain masuk surga atau neraka, berarti ia telah mengakui memiliki sifat ketuhanan. Sungguh naif ketika seseorang mengklaim dirinya sediri sebagai hakim kebenaran.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُقَدِّمُوا بَيْنَ يَدَيِ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasul-Nya dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Hujurat: 1).

Jangan pernah mendahului Allah dan Rasul-Nya dalam berkata. Karena, akan dimintai pertanggunganjawabannya kelak.

وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِۦ عِلْمٌ ۚ إِنَّ ٱلسَّمْعَ وَٱلْبَصَرَ وَٱلْفُؤَادَ كُلُّ أُو۟لَٰٓئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْـُٔولًا

“Dan jangalah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semua itu akan dimintai pertanggunganjawabannya.” (QS. Al-Isra’: 36).

Perlu diingat bahwa rahmat Allah, Rabb seluruh alam sangatlah luas. Oleh karena itu, jangan pernah berputus asa dari ampunan Allah Yang Maha Penyayang.

وَلِلَّهِ ٱلْمَشْرِقُ وَٱلْمَغْرِبُ ۚ فَأَيْنَمَا تُوَلُّوا۟ فَثَمَّ وَجْهُ ٱللَّهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ وَٰسِعٌ عَلِيمٌ

“Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (Al-Baqarah: 115)

وَأَطِيعُوا۟ ٱللَّهَ وَٱلرَّسُولَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

“Dan taatilah Allah dan Rasul supaya kamu diberi rahmat.” (Ali-Imran: 132)

_

STIKes Madani Yogyakarta
Jl. Wonosari KM 10, Sitimulyo, Piyungan, Bantul, Yogyakarta.

Informasi pendaftaran :

https://stikesmadani.ac.id
https://penmaru.stikesmadani.ac.id
E-mail : info@stikesmadani.ac.id
Kontak : 085803948252

=====
Program Studi

Profesi Ners
S1 Keperawatan
D3 Kebidanan
D3 Farmasi
Program Alih Jenjang D3 ke S1 Keperawatan

Hubungi Kami via WhatsApp