Service Center

+62 851-6778-6778

Email

info@umad.ac.id

Search

By: Dyah Muliawati (Seorang Bidan dan Dosen)

Bibir sumbing sering menjadi momok pada ibu yang baru saja melahirkan dan mendapatkan bayinya lahir dengan bibir sumbing, dalam istilah medis kita sebut dengan labioskizis.      

Labioskizis adalah malformasi uang disebabkan oleh gagalnya prosesus nasal median dan maksilaris untuk menyatu selama perkembangan embrionik.

Bibir sumbing ini terjadi karena terdapat kelainan bawaan ya Ukhti, bisa karena kemungkinan akibat gangguan pada saat proses embrionik. Pada saat proses embrionik mungkin terkena racun atau obat-obatan yang berbahaya bagi ibu hamil, pun bisa karena kelainan genetik. Namun untuk genetik sangat kecil peluang terjadinya ya Ukhti. Kejadian bibir sumbing di Indonesia hanya 1 bayi : 1000 kelahiran bayi.

Selain itu faktor gizi juga dapat mempengaruhi terjadinya kelainan bibir sumbing, diantaranya kekurangan asam folat, vitamin B6, dan Zinc. Oleh karena itu ketika persiapan kehamilan dan selama hamil disarankan untuk mengkonsumsi vitamin-vitamin tersebut.

Gejala yang dapat muncul diantaranya terdapat celah pada bibir bayi (labioskizis), bahkan ada yang sampai pada langit-langit mulut bayi (labiopalatoskizis).

Berikut Ukhti, gambar yang membedakan bibir bayi normal dan abnormal:

Selanjutnya Ukhti, apa masalah yang dapat terjadi jika Ananda lahir dengan bibir sumbing?

Masalah yang sering terjadi pada bayi baru lahir dengan bibir sumbing yaitu sulit makan dan minum.

Nah, Ukhti… Apa yang harus kita lakukan jika bayi lahir dengan masalah bibir sumbing?

Pertama kita harus tetap positif thingking bahwa semua yang Alloh subhanahu wata’ala takdirkan kepada kita itu adalah yang terbaik bagi kita, sehingga tidak perlu sedih berlebihan apalagi menyalahkan takdir Alloh ta’ala. Percaya kepada ketentuan Alloh ta’ala merupakan salah satu Rukun Iman ummat Islam. Sebagai suami pun harus tetap bersabar dan mendukung istri, tidak boleh egois marah-marah apa lagi sampai tidak mengakui jika bayi yang lahir tersebut adalah bukan anaknya. Dukungan dari suami akan berdampak positif terhadap istri dalam melakukan perawatan pada bayi.

Kedua, tidak boleh stress memikirkan bagaimana masa depan Ananda. Ukhti bisa melakukan konsultasi kepada Dokter Anak untuk yang menangangi kasus yang terjadi pada ananda. InsyaAllah ada solusi terbaik untuk Ananda.

Ketiga, tetap memenuhi kebutuhan nutrisi Ananda, jika bayi kesulitan menyusu maka dapat menggunakan pipet/ sendok. Tetapi apabila bayi mengalami labiopalatoskizis, kemungkinan akan di pasang selang makanan/sonde atau sering kita dengar dengan selang nasogastrik (nasogastric tube/ NGT) yang dilakukan oleh perawat/ bidan atau dokter.

Jadi ya Ukhti, kejadian bibir sumbing dapat kita ketahui ketika melakukan pemeriksaan USG saat kehamilan, oleh karena itu Ukhti harus sesekali melakukan pemeriksaan USG dengan tujuan untuk mengetahui keadaan janin normal atau tidak. Semoga janin Ukhti semua sehat-sehat…aamiin.

 

Referensi:

  1. Fortuna F, (2019), CLEFT LIP AND PALATE, ILMIAH, diakses dari rsp.unand.ac.id
  2. Abdul Wahhab M, (2004), Ushul Tsalatsah : Mengenal Alloh, Mengenal Rosul, dan Dinul Islam, Media Hidayah
  3. Alida, (2019), Bibir Sumbing : Tantangan dan Harapan, Cakrawala, diakses dari news.unair.ac.id

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

By: Dyah Muliawati (Seorang Bidan dan Dosen)

Bibir sumbing sering menjadi momok pada ibu yang baru saja melahirkan dan mendapatkan bayinya lahir dengan bibir sumbing, dalam istilah medis kita sebut dengan labioskizis.      

Labioskizis adalah malformasi uang disebabkan oleh gagalnya prosesus nasal median dan maksilaris untuk menyatu selama perkembangan embrionik.

Bibir sumbing ini terjadi karena terdapat kelainan bawaan ya Ukhti, bisa karena kemungkinan akibat gangguan pada saat proses embrionik. Pada saat proses embrionik mungkin terkena racun atau obat-obatan yang berbahaya bagi ibu hamil, pun bisa karena kelainan genetik. Namun untuk genetik sangat kecil peluang terjadinya ya Ukhti. Kejadian bibir sumbing di Indonesia hanya 1 bayi : 1000 kelahiran bayi.

Selain itu faktor gizi juga dapat mempengaruhi terjadinya kelainan bibir sumbing, diantaranya kekurangan asam folat, vitamin B6, dan Zinc. Oleh karena itu ketika persiapan kehamilan dan selama hamil disarankan untuk mengkonsumsi vitamin-vitamin tersebut.

Gejala yang dapat muncul diantaranya terdapat celah pada bibir bayi (labioskizis), bahkan ada yang sampai pada langit-langit mulut bayi (labiopalatoskizis).

Berikut Ukhti, gambar yang membedakan bibir bayi normal dan abnormal:

Selanjutnya Ukhti, apa masalah yang dapat terjadi jika Ananda lahir dengan bibir sumbing?

Masalah yang sering terjadi pada bayi baru lahir dengan bibir sumbing yaitu sulit makan dan minum.

Nah, Ukhti… Apa yang harus kita lakukan jika bayi lahir dengan masalah bibir sumbing?

Pertama kita harus tetap positif thingking bahwa semua yang Alloh subhanahu wata’ala takdirkan kepada kita itu adalah yang terbaik bagi kita, sehingga tidak perlu sedih berlebihan apalagi menyalahkan takdir Alloh ta’ala. Percaya kepada ketentuan Alloh ta’ala merupakan salah satu Rukun Iman ummat Islam. Sebagai suami pun harus tetap bersabar dan mendukung istri, tidak boleh egois marah-marah apa lagi sampai tidak mengakui jika bayi yang lahir tersebut adalah bukan anaknya. Dukungan dari suami akan berdampak positif terhadap istri dalam melakukan perawatan pada bayi.

Kedua, tidak boleh stress memikirkan bagaimana masa depan Ananda. Ukhti bisa melakukan konsultasi kepada Dokter Anak untuk yang menangangi kasus yang terjadi pada ananda. InsyaAllah ada solusi terbaik untuk Ananda.

Ketiga, tetap memenuhi kebutuhan nutrisi Ananda, jika bayi kesulitan menyusu maka dapat menggunakan pipet/ sendok. Tetapi apabila bayi mengalami labiopalatoskizis, kemungkinan akan di pasang selang makanan/sonde atau sering kita dengar dengan selang nasogastrik (nasogastric tube/ NGT) yang dilakukan oleh perawat/ bidan atau dokter.

Jadi ya Ukhti, kejadian bibir sumbing dapat kita ketahui ketika melakukan pemeriksaan USG saat kehamilan, oleh karena itu Ukhti harus sesekali melakukan pemeriksaan USG dengan tujuan untuk mengetahui keadaan janin normal atau tidak. Semoga janin Ukhti semua sehat-sehat…aamiin.

 

Referensi:

  1. Fortuna F, (2019), CLEFT LIP AND PALATE, ILMIAH, diakses dari rsp.unand.ac.id
  2. Abdul Wahhab M, (2004), Ushul Tsalatsah : Mengenal Alloh, Mengenal Rosul, dan Dinul Islam, Media Hidayah
  3. Alida, (2019), Bibir Sumbing : Tantangan dan Harapan, Cakrawala, diakses dari news.unair.ac.id

 

 

 

Hubungi Kami via WhatsApp