قُلْ يَٰعِبَادِ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ رَبَّكُمْ ۚ لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا۟ فِى هَٰذِهِ ٱلدُّنْيَا حَسَنَةٌۭ ۗ وَأَرْضُ ٱللَّهِ وَٰسِعَةٌ ۗ إِنَّمَا يُوَفَّى ٱلصَّٰبِرُونَ أَجْرَهُم بِغَيْرِ حِسَابٍۢ
“…. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala tanpa batas.”(Az-Zumar: 10)
Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu mengisahkan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ketika malam aku di-isra’-kan, aku mencium bau yang sangat wangi, aku bertanya, ‘Wahai Jibril, bau apakah ini?’ Jibril menjawab, ‘Ini adalah bau wangi tukang sisir anak perempuan Fir’aun dan anak laki-laki tukang sisir itu.’ Aku bertanya, ‘Bagaimana bisa demikian?’ Jibril menjawab, ‘Ketika ia menyisir rambut anak putri Firáun tiba-tiba sisirnya jatuh kemudian wanita itu mengambilnya dengan membaca Bismillah. Anak putri Fir’aun berkata, ‘Hai, dengan nama bapakku.’ Wanita tukang sisir menjawab, ‘Tidak, Allah adalah Tuhanku dan Tuhanmu demikian juga Tuhan ayahmu.’ Anak putri Fir’aun bertanya, ‘Kalau begitu kamu punya Tuhan selain Ayah?’ wanita tukang sisir itu menjawa, ‘Ya.’ Anak putri Fir’aun berkata, ‘Aku akan laporkan pada ayahku, ‘Wanita tukang sisir menjawab, ‘Silakan!’
Kemudian anak putri Fir’aun memberitahukan kejadian ini kepada ayahnya dan akhirnya wanita tukang sisir dipanggil. Fir’aun, dia bertanya, ‘Wahai Fulanah, betulkah kamu mempunyai Tuhan selain aku?” Wanita tukang sisir menjawab, ‘Ya, Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah.’
Kemudian Fir’aun memerintahkan untuk mempersiapkan periuk besar dari tembaga untuk dipanaskan. Satu persatu anak wanita tukang sisir itu mulai dilemparkan ke dalam periuk yang mendidih.
Beberapa saat kemudian, wanita tukang sisir mengajukan permohonan kepada Fir’aun, dengan berkata, ‘Ada satu permintaan dariku.’ Fir’aun bertanya, ‘Apa permintaanmu?’ Wanita tukang sisir menjawab, ‘Aku ingin tulang tubuhku dan tulang-tulang anak lelakiku kelak dibungkus dalam satu kain untuk kemudian dikuburkan.’Fir’aun menjawab, ‘Akan aku penuhi permintaanmu.’
Anak-anak lelaki tukang sisir itu masih terus dilemparkan ke dalam periuk mendidih hingga terakhir kalinya tiba giliran anak yang masih menyusu. Pada saat itu wanita tukang sisir nampak ragu-ragu, tetapi tiba-tiba bayi yang masih menyusu itu berkata, ‘Wahai ibuku, ceburkan diri ibu ke dalam periuk yang mendidih itu, karena sesungguhnya siksa dunia ini jauh lebih ringan dibandingkan siksa akhirat. Wanita tukang sisir pun mencium anaknya. Kemudian, masuklah keduanya ke dalam air yang mendidih. Wanita tukang sisir dan keluarganya mengakhiri hidup mereka dengan berpegang teguh pada aqidah yang haq.
Sesungguhnya Allah Ta’ala senatiasa memberi jalan keluar untk para wali-Nya dari musibah atau bencana yang menimpa. Oleh karena itu, kita dianjurkan untuk tetap sabar dan teguh ketika muncul fitnah dan pada saat genting.
Bagi yang bersabar dalam memegang teguh agama dan tidak takut dicela orang, niscaya memperoleh pahala dan ganjaran yang sangat besar. Begitulah janji Allah Ta’ala.
_
STIKes Madani Yogyakarta
Jl. Wonosari KM 10, Sitimulyo, Piyungan, Bantul, Yogyakarta.
Informasi pendaftaran :
https://stikesmadani.ac.id
https://penmaru.stikesmadani.ac.id
E-mail : info@stikesmadani.ac.id
Kontak : 085803948252
=====
Program Studi
Profesi Ners
S1 Keperawatan
D3 Kebidanan
D3 Farmasi
Program Alih Jenjang D3 ke S1 Keperawatan