Sebelum Mempersuntingmu
Ada yang lain, Engkau sungguh berbeda
Ah…Rasanya sedih dan takut melihat realita umat ini. Lebih banyak kita jumpai berbagai macam kemaksiatan dibandingkan dengan ketaatan dan ketakwaan. Tak hanya ketika kita membuka pintu rumah kita, namun di dalam rumah pun tak pernah lepas dari berbagai macam kemaksiatan. Mulai dari berbagai macam acara televisi yang lebih suka untuk menampilkan hal-hal yang seronok daripada yang bernilai ibadah, hingga bervariasinya produk-produk yang masuk ke dalam rumah ini dengan diboncengi gambar-gambar yang menjajakan aurat.
Kini sebagian wanita telah menjadi makhluk yang telah terlepas dari fitrahnya. Ia pada mulanya melangkah atas nama kesetaraan gender atau gerakan feminisme, namun pada akhirnya justru malah menjadi bumerang bagi dirinya, dan bahkan memperbudak diri sendiri. Gerakan yang menuntut kebebasan bagi wanita agar setara dengan laki-laki malah membuata wanita lari dari kodratnya, bahkan melorot sampai kasta yang lebih hina. Pada saat ini wanita seolah telah menjadi “barang dagangan”. Apa yang dipedagangkan? Yaaa… apa saja yang dimiliki oleh wanita yang memiliki potensi nilai jual. Mulai dari rambut, bibir, kulit, hingga auratnya telah lazim dipertontonkan. Lebih parah lagi, sebaiagn lainnya memperjualbelikan tubuhnya sebagai pemuasan kebutuhan kaum laki-laki hidung belang.
Bukan rahasia lagi, hampir semua mengetahui, kerusakan itu demikian parah. Siapapun yang memiliki sepercik iman dalam hatinya, pasti akan meraasakan keprihatinan ini. Tak hanya artis atau model yang berpola seronok. Anak-anak sekolah pun kini mulai ikut-ikutan. Banya di antaranya yang memilih mode pakaian asal-asalan. Sebaian ingin tampil lebih baik, mereka memilih berkerudung, tetapi sayang kerudungnya hanya dililitkan ke leher. Baju mulai berani diketatkan, sedangkan rok bagian bawah digunting hingga nyaris sampai lutut, bahkan melebihi lutut. Mereka lakukan itu hanya untuk bsa disebut wanita gaul, agar tidak dikucilkan teman sepergaulannya. Mereka terbiasa berjalan berduaan, boncengan motor atau beramai-ramai dengan lawan jenis tanpa ada jarak, tanpa ada hijab.
Seorang muslimah, senantiasa memenuhi perintah Allah dan Rosul Nya. Muslimah sejati berbeda dengan perempuan-perempuan di masa sekarang. Seorang muslimah sejati ibarat mutiara hitam yang berkilau ditengah padang pasir yang luas. Kilaunya tetap terjaga dan harganyapun jauh berbeda. Begitu seharusnya seorang muslimah. Begitu juga dirimu…wahai saudariku. Dan saya yakin insyaAllah engkau adalah wanita sholihah. Wanita yang lebih memilih keridloan Allah dan Rosulnya dari pada sekedar kesenangan dunia yang bersifat sementara dan menipu belaka.
Engkau… wahai saudariku, begitu anggun sebagai seorang muslimah. Yang menjadi primadona bagi kehidupan. Tak hanya di dunia ini, bahkan sangat mungkin untuk di akhirat. Engkau sungguh berbeda dengan mereka, dengan wanita-wanita yang tiada kenal menutup aurat. Dan perbedaanmu dengan mereka ibarat langit dan bumi. Melihatmu, seolah mereka tiada nilainya. Ketakwaanmu mengalahkan kecantikan mereka yang selalu dipamerkan. Sikapmu yang penuh dengan kesederhanaan mampu menundukkan kesombongan mereka. Engkau adalah primadona, yang tiada pantas dibandingkan dengan wanita-wanita yang jauh dari Robbnya.
bersambung…insyaAllah
ngajibabar (sumber “Karena Cantik Aku Memilihmu”)
http://stikesmadani.ac.id/sebelum-mempersuntingmu/http://stikesmadani.ac.id/wp-content/uploads/2014/12/muslim-marriage-contract-14556559.jpghttp://stikesmadani.ac.id/wp-content/uploads/2014/12/muslim-marriage-contract-14556559-150x150.jpgDiniyahmuslimah
Leave a Reply